Laman

Kamis, 20 Januari 2011

Love Bird


Lovebird berasal dari Afrika. Ukuranya sekitar 12-15 cm, sedikit lebih besar dari parkit. Kenapa dinamakan lovebird? Itu karena bila disatukan dalam satu kandang, maka keduanya akan saling berdekatan dan lengket terus. Delapan dari spesies ini berasal dari Afrika, sementara spesies “Lovebird Kepala Abu-Abu” berasal dari Madagaskar. Nama mereka berasal dari kelakuan yang umum diobservasi, bahwa sepasang Lovebird akan duduk berdekatan dan saling menyayangi satu sama lain.

Sungguh unik bukan? Ternyata penamaan burung ini setelah ditelusuri artinya sangat mendalam sesuai dengan namanya “burung cinta”. Lovebird adalah satu dari sembilan jenis spesies genus Agapornis (dari bahasa Yunani “agape” yang berarti “cinta” dan “ornis” yang bearti “burung”). Mereka adalah burung yang berukuran kecil, antara 13-17cm dengan berat 40-60 gram, dan bersifat sosial.

Burung ini terkenal dengan bentuknya yang lucu dan kombinasi warna bulu yang sangat menawan. Burung ini terkenal cerewet, karena sensitif dengan suara tinggi yang ada di sekitarnya.

Banyak pecinta burung itu bercerita bahwa apabila salah satu pasangan mati, maka pasangan yang lain-pun akan ikut mati. Layaknya janji sehidup-semati yang diucapkan muda-mudi yang sedang jatuh cinta.

Biasanya kondisi lovebird yang ditinggal mati pasangannya, seakan tidak memiliki gairah untuk hidup, dan sebagian besar waktunya dihabiskan di dalam kotak tempat bertelur. Pikirannya stress begitu pula satu-per-satu bulu mulai rontok dari tubuhnya. Mirip sekali dengan manusia yang ditinggal pergi oleh kekasih hatinya.

Kelebihan lovebird dibanding burung kicauan yang lain :

1. harga relatif murah
2. umur panjang dapat mencapai 15 tahun
3. ekstra fooding hanya berupa jagung muda dan kangkung sehingga murah, tidak seperti burung kicauan lain yang membutuhkan cacing, jangkrik, dan kroto yang harganya relatif lebih mahal
4. tahan penyakit sehingga cocok untuk hobis burung pemula
5. relatif mudah untuk diternak
6. tidak membutuhkan kandang yang luas untuk berkembangbiak, bahkan kandang dapat dibuat sistem susun sehingga hemat tempat


Lovebird merupakan tipe burung yang monogami atau setia pada pasangan dalam jangka waktu yang lama. Lovebird jenis sayap hitam memiliki kekhususan memakan serangga dan buah ara, dan lovebird kerah hitam, memiliki kebutuhan diet khusus dengan buah ara, sehingga mereka bermasalah jika di penangkaran.

Beberapa spesies yang dibiakkan sebagai hewan peliharaan dengan berbagai warnanya yang cantik merupakan hasil persilangan yang selektif di peternakan burung. Burung lovebird dapat berumur 10 sampai 15 tahun.

Lovebird adalah burung terkecil di antara keluarga betet. Memiliki bentuk tubuh kompak, ekor pendek berujung tumpul, dan paruh tajam. Lovebird liar didominasi warna hijau dengan berbagai warna pada tubuh bagian atas , tergantung spesies.
Lovebird Fischerís, Lovebird Black-cheeked, dan Masked Lovebird, memiliki cincin putih terkemuka di sekitar mata mereka. Di Indonesia tipe ini disebut lovebird berkacamata.
Agresif Populasi liar lovebird spesies Fischer Masked berada di kota-kota di Afrika Timur. Di daerah itu juga ditemui burung Lovebird tipe hibrida atau silangan dari beberapa spesies. Burung hibrida berciri memiliki cokelat kemerahan pada kepala dan oranye di dada bagian atas, dan sedikit mirip dengan Masked Lovebird
Lovebird memiliki kecenderungan untuk menjalin ikatan baik dengan sesama Lovebird atau berinteraksi dengan manusia. Lovebird juga memiliki tipe agresif seperti menggigit.

Untuk menghindarinya, maka lovebird perlu ditangani secara lembut. Jika anda berniat memeliharanya, maka gunakanlah sangkar yang cukup kuat seperti berbahan besi.

Lingkungan juga harus mendukung dengan disertai pemberian gizi yang sesuai. Dengan keindahan bulunya, Lovebird menjadi menjadi burung favorit saat ini termasuk di Indonesia.

Hal tersebut terlihat dari makin maraknya kelas burung lovebird dalam lomba burung baik tingkat nasional maupun lokal.

Untuk memelihara lovebird yang baik usahakan membeli secara berpasangan, walaupun sebenarnya lovebird juga dapat hidup sendiri dan mengandalkan interaksi dengan manusia. Memiliki lovebird hanya 1 ekor menyebabkan burung ini merasa kesepian, apalagi jika sang pemilik juga tidak memiliki banyak waktu. Untuk itu sediakan pasangan atau teman bermain yang satu spesies karena lovebird membutuhkan banyak teman.

Sifat Lovebird termasuk mudah akrab dengan manusia. Jika sudah merasa nyaman burung itu akan rela bertengger di jari atau bahu. Beberapa lovebird dapat belajar bicara, tapi banyak pula yang tidak.

Ada kemungkinan mereka dapat belajar untuk menirukan suara manusia jika diajarkan sejak usia muda. Lovebird memiliki sifat cerewet, karena di alam liar mereka terbiasa melakukan komunikasi dengan sesama spesiesnya untuk menjaga keutuhan kawanan. Kicauan burung itu juga merupakan bentuk sinyal jika ada ancaman.


Share/Bookmark

2 komentar: