Laman

Rabu, 09 Februari 2011

Satu Pesan.


Hey guys, kali ini saya akan sharing sebentar tentang sifat saya yang selalu gampang mood2 an dan marah. Hal itu dimulai ketika saya selalu pulang ke rumah saya di Mojosari - Mojokerto. Setiap saya jaga toko, tidak tau selalu ada yang mempengaruhi kepalah saya, yang membuat saya selalu ingin marah terhadap ibu saya tanpa sebab. Selalu saja perasaan marah itu timbul, ditambah lagi ketika saya di suruh cepat- cepat untuk segera selesai ketika mau bepergian dan padahal dia juga masih belum selesai, yah namanya juga orang tua. Tetapi guys, tidak tahu, aku ingin selalu marah - marah. Aku tak ingin menjadi seperti itu selalu mengerutkan dahi dan marah. Marah yang kurasakan dari dalam hati. Jadi bukan memarahi ibu saya di depan, tetapi dalam hati saya guys. Hati yang penuh dengan emosi.Padahal ibu saya sangat baik sekali kepada saya, selalu memasakan masakan kesukaan saya, tetapi satu hal yang tidak dapat saya hadapi adalah hati saya yg selalu menyimpan marah. Setiap kali saya menyimpan amarah di dalam hati saya, saya bilang sama Jesus, Tuhan maafkan saya. Dan perasaan menjadi lega kembali, dan tidak berhenti disitu saja, keesokan harinya saya pasti masih menyimpan amarah yang sama tanpa sebab. Tetapi suatu Tuhan menyadarkan saya akan satu hal. Berhubungan dengan cerita di blog saya tupai+angpo= malaikat. Kembali ke kejadian yang saya ceritakan di blog saya sebelumnya, saya sangat takut sekali kehilangan nenek saya, kemudian saya melihat ibu saya yang dengan tangisan di matanya, mencoba berusaha mungkin agar nenek saya ( ibu dari ibu saya ) bisa minum. Ku melihat kejadian itu, ada satu pesan yang Tuhan sampaikan kepada saya, bahwa "Sejengkel - jengkelnya kamu dengan ibu kamu, balaslah dengan senyuman dan kebaikan dengan hati yang tulus bukan amarah di dalam hati, selagi dia masih ada dan berada di sampingmu, jagalah dia sebaik mungkin", dari kejadian itu saya pun mulai sadar, tidak seharusnya saya menyimpan amarah itu, well setan bekerja dengan baik di dalam hati saya, sehingga amarah itu selalu melengket di dalam hati saya.. Mulai hari ini ku takkan memendam amarah itu lagi,, dan akan mencoba untuk menjadi lebih baik lagi.. Im sorry Mom. Love you.

Share/Bookmark

Tidak ada komentar:

Posting Komentar